GRESIK, KOMPAS.com – Inovasi tinta spidol dari ekstrak daun jambu biji yang dibuat para siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Trate, Gresik, Jawa Timur, akhirnya meraih penghargaan dalam 4th National Creativity Competition 2017 yang berlangsung di SMA Darul Ulum 1 Jombang, 7-9 September 2017.
Inovasi tersebut ditetapkan sebagai yang terbaik dalam kategori Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) usai menyisihkan para kandidat lain.
“Kemarin itu hanya dipilih oleh panitia, penghuni lima besar saja. Jadi hanya yang dinyatakan lolos lima besar saja yang diundang. Selain kami, juga ada yang dari Lamongan dan Blitar,” ucap Indriyani (13), salah satu siswi peneliti tinta spidol dari daun jambu biji, Jumat (15/9/2017).
Juara selanjutnya adalah alat bantu menghafal Al-Quran dari siswa SMP Al Khidmah Blitar sebagai runner-up, kemudian mi dari kulit kacang hijau hasil penelitian siswa MTs Negeri Lamongan di posisi ketiga. “Kalau kata dewan juri kemarin, inovasi kami menjadi yang terbaik karena dianggap bagus, gampang buatnya serta menarik,” ucapnya. (Baca juga: Para Siswi MTS Ini “Sulap” Daun Jambu Biji Menjadi Tinta Spidol)
Sebelum nilai untuk menentukan sebagai yang terbaik dikeluarkan, inovasi dari para peserta memang terlebih dahulu diuji serta disuruh untuk mempresentasikan di hadapan dewan juri.
Dengan anggota dewan juri berasal dari perwakilan dari SMA Darul Ulum 1 Jombang selaku tuan rumah, dosen dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, serta perwakilan dari Universitas Merdeka Malang.
“Berbeda dengan spidol yang sudah beredar di pasaran, kalau inovasi kami ini menggunakan campuran pelarut air dan cuka sehingga baunya tidak menyengat. Sebenarnya tinta bisa lebih tahan lama lagi asalkan pakai pelarut sylene. Hanya jika pakai itu, justru baunya menyengat dan berbahaya, malah tidak ramah lingkungan,” tutur Yulistya Rahma Fitri (13), salah satu siswi peneliti tinta spidol dari daun jambu biji yang lain.
Inovasi tinta spidol dari daun jambu biji tersebut memang sudah beberapa bulan ini coba diteliti dan dikembangkan oleh Yulistya dan Indriyani di bawah arahan Muhammad Faiq Rofiqi sebagai guru pembimbing.
“Kami harap, hasil inovasi kami ini dapat terus dikembangkan secara berlanjut, sehingga nantinya dapat dipasarkan secara bebas dan dinikmati banyak orang,” ungkap Yulistya.
Sebelumnya, hasil penelitian yang dikembangkan Yulistya dan Indriyani, juga sudah sempat diikutsertakan dalam ajang serupa namun tingkat kabupaten. Hanya saja, dalam ajang tingkat kabupaten inovasi tersebut harus puas menyabet posisi runner-up.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Tinta Spidol dari Daun Jambu Biji Karya Siswa MTs Jadi Juara”, Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2017/09/15/14084181/tinta-spidol-dari-daun-jambu-biji-karya-siswa-mts-jadi-juara.
Penulis : Kontributor Gresik, Hamzah Arfah